Senin, 08 Agustus 2011


TERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG DI BLOG OBII .. SERING SERING IIA ^_^

ARTI KEDEWASAAN

Pendidikan Orang Dewasa atau Andragogi adalah ilmu tentang memimpin atau membimbing orang dewasa atau ilmu mengajar orang dewasa. Pendidikan orang dewasa berbeda dengan konsep pendidikan untuk anak-anak, yang sering disebut dengan istilah pedagogi.

Perbedaan antara konsep andragogi dan pedagogi adalah bahwa konsep andragogi berkaitan dengan proses pencarian dan penemuan ilmu pengetahuan yang dibutuhkan manusia untuk hidup, sedangkan konsep pedagogi berkaitan dengan proses mewariskan kebudayaan yang dimiliki generasi yang lalu kepada generasi sekarang.

Perbedaan Orang Dewasa dan Anak-anak

Terdapat 4 (empat) konsep untuk membedakan antara orang dewasa dan anak-anak, yaitu (1) konsep diri, (2) konsep pengalaman, (3) konsep kesiapan belajar, dan (4) konsep perspektif waktu atau orientasi belajar.

Menurut konsep diri orang disebut dewasa, jika orang tersebut (1) mampu mengambil keputusan bagi dirinya, (2) mampu memikul tanggung jawab, dan (3) sadar terhadap tugas dan perannya.

Adapun menurut konsep pengalaman orang dewasa adalah kaya dengan pengalaman, tidak seperti botol yang kosong atau lembaran kertas yang bersih. Konsep kesiapan belajar menekankan bahwa orang disebut dewasa kalau sadar terhadap kebutuhannya dan kesadaran terhadap kebutuhan inilah yang akan menjadi sumber kesiapan untuk belajar. Sedangkan menurut konsep perspektif waktu atau orientasi belajar adalah bahwa orang dewasa belajar berpusat pada persoalan yang dihadapi sekarang, yaitu bagaimana menemukan masalah sekarang dan memecahkannya sekarang juga. Jadi, belajar sekarang untuk digunakan sekarang, bukan belajar sekarang untuk bekal masa datang.

Prinsip Belajar Orang Dewasa

Untuk menciptakan suasana pembelajaran orang dewasa yang efektif dan efisien perlu diterapkan sebelas prinsip belajar orang dewasa, yaitu sebagai berikut.
1. Orang dewasa akan belajar dengan baik apabila dia secara penuh mengambil bagian dalam kegiatan-kegiatan pembelajaran.
2. Orang dewasa akan belajar dengan baik apabila materinya menarik bagi dia dan ada kaitannya dengan kehidupannya sehari-hari.
3. Orang dewasa akan belajar dengan sebaik mungkin apabila apa yang dipelajari bermanfaat dan dapat diterapkan.
4. Dorongan semangat dan pengulangan terus-menerus akan membantu orang dewasa untuk belajar lebih baik.
5. Orang dewasa akan belajar sebaik mungkin apabila dia mempunyai kesempatan yang memadai untuk mengembangkan pengetahuannya, sikapnya dan keterampilannya.
6. Proses belajar orang dewasa dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman yang lalu dan daya pikirnya.
7. Saling pengertian yang lebih baik akan membantu pencapaian tujuan pembelajaran.
8. Orang dewasa akan lebih banyak belajar dari situasi kehidupan nyata.
9. Orang dewasa tidak dapat memusatkan perhatian untuk waktu yang lama kalau hanya mendengar saja.
10. Orang dewasa mencapai retensi tertinggi melalui kombinasi kata-kata dan visual.
11. Orang dewasa akan cenderung mengulang kembali perilaku yang dipuji.


MOHON SARAN NYA IIA DAN JANGAN LUPPA DI COMMENT ..

MARILAH MEMBENTUK DIRI KITA MENJADI YANG LEBIH BAIK


MY FAMILY ..




Minggu, 07 Agustus 2011

Pengertian Pendidikan Orang Dewasa

Pendidikan Orang Dewasa atau Andragogi adalah ilmu tentang memimpin atau membimbing orang dewasa atau ilmu mengajar orang dewasa. Pendidikan orang dewasa berbeda dengan konsep pendidikan untuk anak-anak, yang sering disebut dengan istilah pedagogi.

Perbedaan antara konsep andragogi dan pedagogi adalah bahwa konsep andragogi berkaitan dengan proses pencarian dan penemuan ilmu pengetahuan yang dibutuhkan manusia untuk hidup, sedangkan konsep pedagogi berkaitan dengan proses mewariskan kebudayaan yang dimiliki generasi yang lalu kepada generasi sekarang.

Perbedaan Orang Dewasa dan Anak-anak

Terdapat 4 (empat) konsep untuk membedakan antara orang dewasa dan anak-anak, yaitu (1) konsep diri, (2) konsep pengalaman, (3) konsep kesiapan belajar, dan (4) konsep perspektif waktu atau orientasi belajar.

Menurut konsep diri orang disebut dewasa, jika orang tersebut (1) mampu mengambil keputusan bagi dirinya, (2) mampu memikul tanggung jawab, dan (3) sadar terhadap tugas dan perannya.

Adapun menurut konsep pengalaman orang dewasa adalah kaya dengan pengalaman, tidak seperti botol yang kosong atau lembaran kertas yang bersih. Konsep kesiapan belajar menekankan bahwa orang disebut dewasa kalau sadar terhadap kebutuhannya dan kesadaran terhadap kebutuhan inilah yang akan menjadi sumber kesiapan untuk belajar. Sedangkan menurut konsep perspektif waktu atau orientasi belajar adalah bahwa orang dewasa belajar berpusat pada persoalan yang dihadapi sekarang, yaitu bagaimana menemukan masalah sekarang dan memecahkannya sekarang juga. Jadi, belajar sekarang untuk digunakan sekarang, bukan belajar sekarang untuk bekal masa datang.

Prinsip Belajar Orang Dewasa

Untuk menciptakan suasana pembelajaran orang dewasa yang efektif dan efisien perlu diterapkan sebelas prinsip belajar orang dewasa, yaitu sebagai berikut.
1. Orang dewasa akan belajar dengan baik apabila dia secara penuh mengambil bagian dalam kegiatan-kegiatan pembelajaran.
2. Orang dewasa akan belajar dengan baik apabila materinya menarik bagi dia dan ada kaitannya dengan kehidupannya sehari-hari.
3. Orang dewasa akan belajar dengan sebaik mungkin apabila apa yang dipelajari bermanfaat dan dapat diterapkan.
4. Dorongan semangat dan pengulangan terus-menerus akan membantu orang dewasa untuk belajar lebih baik.
5. Orang dewasa akan belajar sebaik mungkin apabila dia mempunyai kesempatan yang memadai untuk mengembangkan pengetahuannya, sikapnya dan keterampilannya.
6. Proses belajar orang dewasa dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman yang lalu dan daya pikirnya.
7. Saling pengertian yang lebih baik akan membantu pencapaian tujuan pembelajaran.
8. Orang dewasa akan lebih banyak belajar dari situasi kehidupan nyata.
9. Orang dewasa tidak dapat memusatkan perhatian untuk waktu yang lama kalau hanya mendengar saja.
10. Orang dewasa mencapai retensi tertinggi melalui kombinasi kata-kata dan visual.
11. Orang dewasa akan cenderung mengulang kembali perilaku yang dipuji.

ciri ciri orang dewasa

# Kemampuan untuk mengadakan kontak yang hangat dalam hubungan-hubungan yang fungsional dan tidak fungsional
# Adanya suatu stabilitas batin yang fundamental dalam dunia perasaan dan dalam hubungannya dengan penerimaan diri sendiri
# Pengamatan pikiran dan tingkah laku menunjukkan sifat realitas yang jelas, tetapi masih ada relativitasnya
# Dapat melihat diri sendiri seperti adanya dan melihat segi kehidupan yang menyenangkan
# Menemukan suatu bentuk kehidupan yang sesuai dengan gambaran dunia atau filsafat hidup yang dapat merangkum kehidupan menjadi suatu kesatuanci

Ciri khas umat Dewasa diawali dengan Diam Aktif yaitu kemampuan untuk menahan diri dalam berkomentar. Orang yang memiliki kedewasaan dapat dilihat dari sikap dan kemampuannya dalam mengendalikan lisannya, seorang anak kecil, saudaraku apa yang dia lihat biasanya selalu dikomentari.

Orang tua yang kurang dewasa mulutnya sangat sering berbunyi, semua hal dikomentari, ketika dia melihat sesuatu langsung dipastikan akan dikomentari,ketika menonton televisi misalnya; komentar dia akan mengalahkan suara dari televisi yang dia tonton . Penonton tv yang dewasa itu senantiasa bertafakur, acara yang dia tonton senantiasa direnungkan (tentunya acara yang bermanfaat) dan memohon dibukakan pintu hikmah kepada Allah, SubhanALLAH.

Ketika menyaksikan demonstrasi dia bertafakur.. "beginilah kalau negara belum matang, setiap waktu demo,kata-kata yang dikeluarkan jauh dari kearifan" "ternyata sangat mudah menghina, mencaci, dan memaki itu" Seseorang yang pribadinya matang dan dewasa bisa dilihat dari komentar-komentarnya,makin terkendali Insya Allah akan semakin matang.

Ciri kedewasaan selanjutnya dapat dilihat dari Empati. Anak-anak biasanya belum dapat meraba perasaan orang lain, orang yang bertambah umurnya tetapi tidak dapat meraba perasaan orang lain berarti belum dapat disebut dewasa. Kedewasan seseorang dapat dilihat dari keberanian melihat dan meraba perasaan orang lain. Seorang ibu yang dewasa dan bijaksana dapat dilihat dari sikap terhadap pembantunya yaitu tidak semena-mena menyuruh, walaupun sudah merasa menggajinya tetapi bukan berarti berkuasa,bukankah di kantor ketika lembur pasti ingin dibayar overtime? tetapi pembantu lembur tidak ada overtime? semakin orang hanya mementingkan perasaannya saja maka akan semakin tidak bijaksana. Semakin orang bisa meraba penderitaan orang lain Insya Allah akan semakin bijak. Percayalah tidak akan bijaksana orang yang hidupnya hanya memikirkan perasaannya sendiri.

Orang yang dewasa, cirinya hati-hati (Wara’),dalam bertindak. Orang yang dewasa benar-benar berhitung tidak hanya dari benda, tapi dari waktu ; tiap detik,tiap tutur kata , dia tidak mau jika harus menanggung karena salah dalam mengambil sikap. Anak-anak atau remaja biasanya sangat tidak hati-hati dalam bercakap dan mengambil keputusan.Orang yang bersikap atau memiliki kepribadian dewasa (wara’) dapat dilihat dalam kehati-hatian memilih kata, mengambil keputusan,mengambil sikap, karena orang yang tidak dewasa cenderung untuk bersikap ceroboh.

7 Ciri Pria Tidak Dewasa

pria tidak dewasaSatu pernyataan dalam buku ini yang sampai saat ini masih membekas dalam pikiranku adalah: Kedewasaan tidak diukur dari umur, tetapi dari penerimaan akan tanggung jawab. Artinya ketika kita tidak bertanggung jawab itu tandanya kita belum dewasa, meski kita sudah berumur.

Sebenarnya sudah dua tahun lebih aku membaca buku ini. Buku ini adalah kado ulang tahunku yang ke 22 dari pembimbing rohaniku, namun entah kenapa ketika aku membacanya kembali sepertinya aku disegarkan kembali, aku diajarkan mengenai penilaian diri, dan perubahan pola piker. Entah kenapa dia dulu memberikan aku buku ini, mungkin karena aku belum dewasa menurutnya.

Buku yang dikarang oleh Eddy Leo ini dimulai dari bagian yang menerangkan bahwa anak kecil pada dasarnya berbeda dengan pria dewasa, namun pada kenyataannya banyak pria yang merasa dewasa yang masih bersifat seperti anak kecil. Kemudian bagian selanjutnya menerangkan ke tujuh ciri tersebut, dan bagian akhir menjadi bagian refleksi untuk menjadi pria dewasa.

Ketujuh ciri itu adalah sebagai berikut:


1. Sensual
Anak-anak mengalami proses merasakan, bertindak dan berpikir. Sedangkan, pria dewasa berpikir, bertindak dan akhirnya merasakan. Tetapi saat ini, kebanyakan pria dewasa mirip seperti seorang anak kecil, mereka lebih suka bertindak dahulu baru berpikir, kemudian merasakan penyesalan atas tindakannya itu.

2. Egois
Pria yang tidak sadar akan keegoisannya adalah pria yang belum dewasa. Seorang pria yang belum dewasa sering kali tidak sadar akan keegoisannya, mari kita lihat contoh berikut: suatu keluarga, ayah, ibu dan seorang anak sedang makan pagi bersama. Di meja makan telah tersedia roti panggang, susu dan yang lainnya. Ketika sang anak hendak mengambil roti panggang, tangannya menyenggol gelas yang berisi susu hingga jatuh. Seketika itu juga ayahnya memandang dia dengan mimik muka yang marah sambil berkata: “kurang ajar! Susu aja tumpah, kamu gimana sih ngambilnya!” Sang anak tidak menjawab. Selesai makan, dia langsung masuk kamar dan menagis. Keesokan harinya, diwaktu yang sama, keluarga ini di meja makan lagi. Saat sang ayah hendak mengambil roti panggang, tangannya menyenggol susu hingga jatuh, sang ayah memandang marah kepada sang ibu dan berkata: “mama! Kenapa taruh susu disini!”

3. Tidak Konsisten
Tuhan dan wanita, menginginkan agar pria memiliki konsistensi, ketegasan dan kekuatan. Kesetiaan adalah batu penjuru dari karakter. Sering kali pria hanya mengutamakan dan menonjolkan kemampuan dan kharisma, tetapi tidak menekankan kesetiaan. Hanya kesetiaan yang dapat membuat pria terus berkembang dalam hidupnya. Kharisma bisa membawa Anda ke atas, tetapi hanya karakter yang dapat mempertahankannya.

4. Tidak Tepat Janji
Perkataan seorang pria adalah ukuran dari karakternya. Perkataan Anda membuktikan kepriaan Anda, kepriaan Anda membuktikan perkataan Anda.

5. Tidak Bertanggung Jawab
Hakikat utama menjadi seorang ayah adalah mengajar anak-anaknya bertanggung jawab atas perbuatan mereka. Tanggung jawab seorang ayah bukanlah membuat keputusan bagi anaknya, melainkan membiarkan anaknya melihat bagaimana sang ayah membuat keputusan. Tanggung jawab terhadap kesuksesan tergantung pada kemauan untuk bertangung jawab terhadap kegagalan.

6. Suka Bersembunyi
Krisis tidak akan membentuk karkater seorang pria, krisis hanya akan mengungkapkan siapa dia sesungguhnya. Orang sukses melihat krisis sebagai kesempatan untuk berubah: dari yang kurang kepada yang lebih, dari yang kecil kepada yang lebih besar.

7. Hanya Berespon Terhadap Pemaksaan.
Pria yang belum dewasa adalah pria yang hanya berespon apabila dipaksa atau ditekan. Tuhan tidak menciptakan manusia untuk menjadi diktator, melainkan pemimpin.

Apabila ketujuh ciri ini masih melekat pada Anda berarti anda belum tepat dikatakan dewasa. Menjadi laki-laki adalah masalah kelahiran, menjadi pria sejati adalah masalah pilihan.

Jumat, 05 Agustus 2011

ciri ciri orang dewasa

Batasan orang dewasa secara kronologis terentang dari usia 20-70 tahun yang dapat dikelompokkan menjadi tiga masa yaitu dewasa muda (20-40 tahun), tengah baya (40-55 tahun) dan tua/ lanjut usia (55-70 tahun)
Ciri-ciri psikologis orang dewasa menurut Gordon Allport (dalam Hall dan Lindzey: 1985) antara laiin :
  • Adanya usaha pribadi pada salah satu lapangan yang penting dalam kebudayaan seperti pekerjaan, politik, agama, seni dan ilmu pengetahuan
  • Kemampuan untuk mengadakan kontak yang hangat dalam hubungan-hubungan yang fungsional dan tidak fungsional
  • Adanya suatu stabilitas batin yang fundamental dalam dunia perasaan dan dalam hubungannya dengan penerimaan diri sendiri
  • Pengamatan pikiran dan tingkah laku menunjukkan sifat realitas yang jelas, tetapi masih ada relativitasnya
  • Dapat melihat diri sendiri seperti adanya dan melihat segi kehidupan yang menyenangkan
  • Menemukan suatu bentuk kehidupan yang sesuai dengan gambaran dunia atau filsafat hidup yang dapat merangkum kehidupan menjadi suatu kesatuan